MARI BELAJAR BAHASA TETUN
MAI HANORIN LIA TETUN
1. Kata Ganti Orang:
Tunggal: S(sebagaiSubjek)-G(Genetif/kepunyaa)-D(Dativ)-A (Akusativ/Objek):
-
hau' – hau kan – ba hau – hau
-
o – o kan – ba o – o
-
nia – nia kan – ba nia – nia
Jamak:
-
ami – ami kan – ba ami – ami
-
emi – emi kan – ba emi – emi
-
sia – sia kan – ba sia – sia
2. Kata Kerja dan Perubahannya:
Secara umum kata kerja dalam bahasa tetun mengalami deklinasi sebagai berikut (dengan contoh pada kata ha: makan atau tanis: menangis):
Tunggal:
Kel. I. Hau tanis – o tanis – nia tanis
Kel. II. Hau ka – o ma – nia na
Jamak:
Kel. I. ami tanis – emi tanis – sia tanis
Kel. II. ami ha – emi ha – sia na
Dari contoh di atas, ada dua kata kerja sesuai deklinasinya bisa digolongkan dalam dua bagian:
-
Yang tetap dalam bentuk infinitif dalam arti tidak mengalami perubahan seperti pada kata: tanis, tun, lao', sae', tuku, tae', toba, rona, rei', dale, kuru, monu, nani, tolak, sama, tatei, futu, kesi, hoo', ta.
-
Yang mengalami perubahan seperti: hare, halai, haris, hakotu, ha, hemu, hein, hahonu, hasae', halai, hameno, hadahur, habusik, hanoin, hanorin, hakati. Kata-kat dalam kelompok ini paada umumnya dimulai dengan: „ha-“ Bentuk perubahannya pun mengikuti pola umum untuk kelompok II di atas:
hau kare – o mare – nia nare – ami hare – emi hare – sia nare.
Hau kalai – o malai – nia nalai – ami halai – emi halai – sia nalai.
Hau kanoin – o manoin – nia nanoin – ami hanoin – emi hanoin – sia nanoin.
Tunggal:
I. „H“ diganti „K“
II. diganti „M“
III. diganti „N“
Jamak:
I. dan II. Tetap seperti pada bentuk infinitif
III. Diganti „N“ sama seperti pada orang ke-3 tunggal.
3. Kata Benda
A. Jenis kelamin:
Dalam bahasa Tetun tidak dikenal pembagia kata benda menurut Jenis kelamin seperti dalam bahasa Yunani, Latin atau Jerman. Sehingga artikel khusus pun dengan sendirinya tidak di kenal. Yang memiliki perbedaan jenis kelamin hanyalah pada hewan dan manusia. Untuk membedakan antara yang lelaki/jantan (Tetun: Mane/aman) dan yang perempuan/betina (Tetun: feto/inan) biasanya keterangan itu ditambahkan saja pada kata benda bersangkutan.
Contoh:
anak lelaki: oan mane, manusia lelaki: ema mane.
Ayam jantan: manu aman, kambing jantan: bibi aman.
Anak perempuan: aon feto, manusia perempuan: ema feto.
Ayam betina: manu inan, kambing betina: bibi inan.
B. Jumlah: Tunggal dan Jamak:
Semua kata benda disebut dalam bentuk tunggal. Kalau yang dimaksudkan adalah bentuk jamaknnya, maka biasanya hanya ditambahkan dengan jumlah atau kata „wai'n“ atau wai'n bot“. Contoh:
banyak orang: ema wai'n – sangat banyak orang: ema wai'n bot.
lima orang: ema nai'n lima – lima ekor kambing: bibi matan lima.
4. Kata Tanya:
Untuk menanyakan orang (siapa): se
Menanyakan benda (apa): sa
Untuk kepunyaan/milik: se nia kan atau bentuk pendek: se nian
Waktu: kapan: wain hira
Jumlah: dengan hira == manusia: nai'n hira – binatang: matan hira – pohon: hun hira
BESAMBUNG.....................